Rabu, 25 November 2009

Betapa Indahnya…


Aku adalah cintamu
Kamu adalah cintaku
Kita adalah sepasang kekasih
Dunia adalah milik kita berdua
Betapa indahnya…

Tuhan itu penuh kasih dan penuh sayang kepada kita
Kita menghasilkan dari peleburan kasih sayang itu, anugerah Tuhan tiada terkira
Pabila lelaki, akulah yang kasih nama
Pabila perempuan, kamulah yang kasih nama
Betapa indahnya…

Sebagai khalifah, aku sayang kalian semua, keluargaku
Sebagai permaisuriku, kamu sayang kepadaku dan mereka, keluargamu
Betapa indahnya…
Sampai maut memisahkan

Ah, betapa indahnya suatu impian

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

11 komentar:

  1. barisan kata2 dalam puisi ini begitu sederhana
    mudah dicerna, namun kesannya agak melankolis dan kurang berimprovisasi di dalam penggalian tema dan bentuk2 bahasa..
    tapi ini adalah sebuah usaha yang bagus untuk menulis puisi


    saya suka kelugasannya
    lanjutkan menulis terus, sobat

    :D

    BalasHapus
  2. hemmm,inikah impian sang pujangga ?

    SEbagai khalifah,aku sayang kalian keluargaku,
    sebagai permaisuriku,kamu sayang kepadaku dan mereka.
    sampai maut memisahkan....

    hemmm,sungguh impian yg indah pujangga ^_^

    BalasHapus
  3. Betapa indahnya ungkapan sang pujangga.

    Nice poem ,pujangga.

    BalasHapus
  4. ditunggu puisi terbarunya pujangga.... ^_^

    BalasHapus
  5. sesuatu yang indah dan sarat maknanya...
    teruskan semangat berpuisi diar...

    BalasHapus
  6. Iy, pertanyaan sama seperti Senja, foto profilenya terlihat menarik sekali!

    Aku suka puisinya Diar! :)
    Lam kenal.

    BalasHapus
  7. wow.. mimpi yg sangat indah... ^^ semoga saja tak hanya skedar mimpi.. amien..

    BalasHapus
  8. salam sejahtera..puisi yang bagus..kalah bagus puisi ta..coba liatmi blogku..kukasiki jempol kalo kit tau artinya..salam dari orang bugis...he..he..

    BalasHapus
  9. salam sejahtera..minasan ogenki desuka??watashi wa 7 taman langit desu..Otagai ni shiriau tameni, minasan kara mo douzo jikou shoukaishitekudasai

    BalasHapus
  10. Betapa Indahnya dicumbu asmara bagai embun pagi yang menghanyutkan cinta...

    BalasHapus