Rabu, 25 Mei 2011

Doa

Kau pun buru-buru menangkap doa yang baru selesai kauucapkan dan memenjarakannya di selembar kertas. Ia abadi di situ.
Ia sudah mulai merasa tenang di lembaran kertas yang hening ketika malam ini kau melisankannya keras-keras. Alangkah indahnya bunyinya.
Tidak ada yang pernah mengatakan padaku seperti apa sebenarnya hubunganmu dengan doa itu.

Sapardi Djoko Damono dalam Antologi Puisi Kolam

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

1 komentar: