Rabu, 25 November 2009

Kangen Tanpa Daya. Berharap Tanpa Lelah



Ketahuilah, bahwa sesungguhnya diriku di sini, merindukan dia di sana
Sebetulnya, mudah saja untuk aku melepaskan dahaga yang berkobar itu, lantaran dia selalu di sana
Tentulah ada alasan aku di sini, mengapa aku sukar menggapai dia di sana
Tiada lain, biang keladinya adalah mengenai status dia di sana

O… aku kangen banget sama dia, kangen akan diriku yang selalu memandanginya dari kejauhan
Ketidakberanian adalah pangkal mengapa diriku tak mampu untuk mengaguminya dari kedekatan
Tuk bilang sekedar sepatah dua patah kata kepadanya, aku tak bisa, apalagi itu, kan tadi sudah kukatakan: sukarlah aku mendekat. Pesonanya demikian memikat
Indah nian pabila dia adalah milikku
Tentulah aku bisa menjamah kecantikan jasmaninya segenap yang kumampu bahkan liar sekalian asal jangan kelewat batas saja
Sudah halal, tentu saja
Silahkan membelai
Silahkan mencium
Silahkan bercumbu
Silahkan bercinta
Aduhai… amboi rasanya (barangkali)

O… Tuhan, gerangan siapa pasanganku di dunia ini?
Kumohon, dialah orangnya
Lantaran statusnya di sana yang kutahu adalah produk dari barat yang tak ada embel-embel visi misi ke depan hanya untuk main-main saja, hawa masa remaja, katakanlah namanya itu: sekedar pacaran
Masih bisa kuraih dirinya
Masih bisa kurengkuh dirinya
Masih bisa kutaklukan hatinya
Di suatu hari, lihatlah gebrakanku
Gebrakan seorang lelaki yang sudah tak sabar kepingin menyeruput kenikmatan dari secangkir kopi atas nama cinta

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

6 komentar:

  1. hemmm,...

    gak tahu harus komentr apa diar *_*

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Produk barat'?
    Diar, cari yang di nusantara ajak yach..

    Ketidakberanian itu akan menjadi punca kehilangan..
    katakan sahaja kepadanya
    kamu mahu dia
    kamu perlu dia
    kamu kangen sama dia

    jarak harus buat hati lebih utuh menyintai
    makin jauh makin wajib mengakrabi hati

    katakan saja
    kamu cinta dia!

    BalasHapus
  4. Baru
    Selembar kisah cinta d tulis
    Belum selesai menjadi novel
    Sudah robek d halaman pertama
    Tragis.....
    Hehehe.... Watir pan.. Hehe
    Keep ciayo

    BalasHapus
  5. kembali membaca puisimu ini,sambil terus memikirkan apa yg kau pikirkan saat kau menuliskannya ^_^

    BalasHapus
  6. GILEE!
    kepolosan sang pujangga
    yang impresive
    hehehehe
    (^^)V

    BalasHapus