Senin, 30 Mei 2011

Gadis Peminta-Minta

Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang

Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda

Oleh Toto Sudarto Bachtiar
Memahami Puisi, 1995

Mursal Esten

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

2 komentar:

  1. puisi ini kayaknya pas jaman2 SMP... gadis kecil berkaleng kecil.. :)

    BalasHapus
  2. Benar, Gek. Saya pun berpikir sama seperti kamu..terima kasih tanggapannya

    BalasHapus